Tag Archives: workshop

Hemat Biaya Telepon 60% dengan IP PBX Murah Berkualitas

IP PBX atau Internet Protocol Private Branch Exchange adalah PABX yang menggunakan teknologi IP. IP PBX adalah perangkat switchingkomunikasi telepon dan data berbasis teknologi Internet Protocol (IP)yang mengendalikan ekstension telepon analog (TDM) maupun ekstension IP Phone. Fungsi-fungsi yang dapat dilakukan antara lain penyambungan, pengendalian, dan pemutusan hubungan telepon; translasi protokol komunikasi; translasi media komunikasi atau transcoding; serta pengendalian perangkat-perangkat IP Teleponi seperti VoIP Gateway, Access Gateway, dan Trunk Gateway.

Dapat dikatakan bahwa IP PBX adalah PBX atau PABX yang dapat dengan mudah kita temui dipasaran tetapi memiliki fitur-fitur yang mendukung komunikasi berbasiskan Internet atau jaringan komputer. Solusi berbasis IP PBX merupakan konsep jaringan komunikasi generasi masa depan atau dikenal dengan istilah NGN (Next Generation Network) yang dapat mengintegrasikan jaringan telepon konvensional (PSTN/POTS), jaringan telepon bergerak (GSM/CDMA), jaringan telepon satelit, jaringan Cordless (DECT), dan jaringan berbasis paket (IP/ATM).

IP PBX sejatinya merupakan sebuah hardware. Tetapi dengan perkembangan teknologi terkini IP PBX dapat pula dibangun dengan melakukan instalasi aplikasi IP PBX pada hardware yang tepat.
Continue reading

Workshop Distro VoIP Briker

Setelah dirilis, ya diumumkan, lalu di-download oleh banyak orang. Dan tentu saja kemudian dilanjutkan dengan workshop 🙂

Ikuti workshop distro VoIP Briker pada acara RITECH 2008, hari Minggu, tanggal 10 Agustus 2008, jam 14.00 – 15.00, MGK Kemayoran Jakarta.

Yang akan ditampilkan adalah instalasi cepat Briker IPPBX, konfigurasi extension dan trunk baik ke VoIP Rakyat dan PSTN/mobile (bila waktu cukup), serta demo call dari VoIP ke VoIP, VoIP ke PSTN/mobile dan sebaliknya.

Informasi lengkap disini.

IP-PBX Workshop with MNCC

MNCC is abbreviation of Malaysian National Computer Confederation. They are hooked-up with governments to conduct trainings on IT, and probably more. Monday, 7 May 2007, they asked me to be the speaker on their IP-PBX workshop. So I did.

The workshop titled “IP-PBX In A Day”, conducted at Armada Hotel, Petaling Jaya, Malaysia. Most of the participants were government’s officials. There were also from Thailand and Singapore.

I was very exciting to be given that opportunity. And I was happy at the end of workshop they were managed to understand I would say more than half of the material.

ICT Indonesia 2007

VoIP Rakyat punya kesempatan untuk “jaga stand” MetroTV di acara ICT Indonesia 2007. Acara tersebut berlangsung antara 3 May 2007 sampai 5 May 2007. VoIP Rakyat yang diwakili saya sendiri cuap-cuap disana pada tanggal 3 May 2007 (besok Kamis) jam 16.00 – 18.00.

Buat yang ingin bertanya-tanya dan diskusi seputar VoIP, datang saja besok dan temui saya disana 🙂

Laporan AsterConference Jakarta (part 2)

Perusahaan penyedia solusi VoIP asal Bandung juga hebat. Produk nya menarik dan lengkap, membawakan presentasi nya sangat baik. Selain mereka ada juga yang menceritakan pengalaman mereka bertahun-tahun dalam berbisnis VoIP enabler. Biasanya melalui instalasi Call Center.

Waktu istirahat digunakan untuk berbagi pengalaman, tukar kartu nama, linking and partnering 🙂

Cukup sampai disini saja laporan AsterConference. Keburu banyak hal yang lebih menarik untuk dikabarkan setelah banjir yang membuat saya cukup jauh dari internet hehe.

Speakers:
Speakers, me on black jacket

Laporan AsterConference Jakarta

Acara AsterConference 2007 di Hotel La Grandeur Jakarta kemarin berlangsung cukup lancar. 8 Pembicara yang hadir masing-masing mempresentasikan berbagai macam hal yang berbeda-beda tetapi berpusat pada satu hal yang sama yaitu: Asterisk. Topik pembicaraan mencakup bagaimana Asterisk dilahirkan, berkembang dan menjadi aplikasi yang mendorong kemajuan pesat dalam teknologi telekomunikasi, khususnya telekomunikasi berbasis VoIP.

Dr. Daniel Ali Aman dari mscb.com, Malaysia, menunjukkan bagaimana Asterisk ‘punya gigi’ di Malaysia, bersaing ketat dengan perusahaan sekelas Cisco dalam menyediakan solusi IP PBX dan Call Center. Asterisk yang dijadikan solusi andalannya adalah Asterisk yang sudah dipaket dengan keandalan LinuxHA (Linux High Availability). Dia mencontohkan bagaimana aplikasi heartbeat dan drbd menjadikan Asterisk dapat melayani 1300 phone extensions tanpa gagal (shutdown, unavailable).

Mr. Doug Vilim dari Sangoma Technologies Inc (Kanada) tidak kalah seru dengan pembicara regional lainnya. Fokus materi yang dibawakannya adalah bagaimana Asterisk mencoba mengalihkan fungsi-fungsi yang sebelumnya ada di hardware seharga USD 16000 ke dalam bentuk software dan dijalankan di sebuah komputer biasa (PC). Namun dalam perjalanannya tidak semua sukses dengan baik, seperti echo cancellation yang terlalu banyak mengambil resource CPU dan ‘tap’ nya tidak sempit (menyebabkan kurang andal). Sangoma memindahkan kesulitan-kesulitan yang menghinggapi Asterisk dengan menciptakan hardware yang dapat menangani hal-hal berat tersebut.

Yang paling membosankan adalah mendengarkan Lintasarta mengiklankan dirinya sendiri. Sedikit sekali hubungannya dengan Asterisk (cenderung di-pas-kan saja). Tidak lain dan tidak bukan materi berfokus pada bagaimana sedemikian siapnya Lintasarta membantu pelanggan mengatasi masalah dalam jaringan dan menyediakan solusi nomor satu dalam jaringan. SLA 99,9% 99,99% dan 99,999% !

— tobe continued, keburu di telpon istri, minta jemput —

Workshop di Hari Kemerdekaan

Di hari kemerdekaan RI, 17 Agustus 2006, saya tidak ikut lomba balap karung, kerja bakti, nonton panjat pinang, atau nonton acara TV seputar “agustusan”, saya justru memberikan workshop dengan materi utama VoIP di Masjid Istiqlal yang diselenggarakan oleh KMTI (Komunitas Muda Telematika Indonesia) dkk.

Workshop yang diawali dengan seminar itu dihadiri pula oleh Opa sebagai pembicara pada sesi I. Diantara mereka yang hadir sebagai peserta adalah para pengurus beberapa organisasi kepemudaan Islam, wakil-wakil dari beberapa Universitas, dari Bakrie, adik dan calon istri saya. Jumlah peserta saya kira tidak lebih dari 50 orang.

Menarik apa yang dihasilkan dari seminar dan workshop “sederhana” itu, sebuah draft petisi yang isinya mendukung gerakan implementasi teknologi VoIP di Indonesia. Hardilani selaku Ketua Umum KMTI, Opa dan saya mengawali penandatanganan petisi tersebut. Petisi ini rencananya akan disodorkan pada masyarakat, dan berharap banyak tanda-tangan yang dapat dikumpulkan, cukup banyak untuk membuatnya menjadi sesuatu yang berarti bagi gerakan implementasi teknologi VoIP yang lebih memihak rakyat di negara ini.

Akan ada pertemuan lagi dengan para penggiat IT di Masjid Istiqlal kira-kira bulan Ramadhan ini. Saya penasaran dengan status petisi itu, KMTI demikian yakin bahwa mereka dapat mengumpulkan ribuan tanda-tangan.

Sekilas Workshop VoIP Fundamental

Kami belajar dari Workshop Membangun Server VoIP gelombang I dan II, hari sabtu dan minggu lalu, 15 dan 16 Juli 2006. Dari 6 jam yang tersedia untuk 6 materi utama, beberapa tidak bisa disampaikan bahkan tidak sempat untuk disinggung sama sekali. Rupanya ada beberapa bahasan yang lebih digemari oleh para peserta dan hal ini menghabiskan waktu untuk bahasan lain.

Pembahasan seputar IP PBX adalah salah satu materi yang menyita banyak waktu. Materi tersebut menjelaskan tentang 3 hal penting yaitu extension, trunk dan dial plan, lengkap dengan contoh-contoh kasus dan percobaan-percobaannya. Materi lain yang tak kurang menarik adalah penggunaan perangkat VoIP, mencoba berbagai alat yang tersedia antara lain IP Phone Linksys dan IPPH, ATA PAP2T, AT-320 dan Wellgate 3504A serta ITG Octtel SP4220SO.

Materi yang berkaitan langsung dengan VoIP Rakyat tidak sempat dibahas saat itu, yaitu mengenai fungsi layanan Online Status dan Peering. Optimasi pada softphone X-Lite dan Idefisk pun bernasib sama. Sedangkan untuk materi gateway PSTN tidak fokus dalam satu waktu melainkan tergabung dalam materi penggunaan perangkat VoIP. Nasib sial (salah kami panitia) untuk yang gelombang I, tidak sempat menggunakan ITG untuk melakukan panggilan ke PSTN dan GSM.

Kami benar-benar belajar dari dua gelombang pelatihan yang lalu itu. Untuk selanjutnya materi dan jam workshop kemungkinan besar akan segera di-revisi, entah dikurangi materinya atau jam workshop ditambah dengan resiko workshop dapat berlangsung lebih dari satu hari.

Khusus untuk gelombang III dan IV, karena waktunya sudah dekat (sabtu dan minggu, 22 dan 23 Juli 2006) nampaknya kami memilih untuk mengurangi materi dan intensif pada bahasan mengenai IP PBX dan menggunakan berbagai perangkat VoIP dan softphone yang tersedia untuk mencoba konfigurasi IP PBX yang telah dibuat.

System Integration I.. passed!!

Akhirnya, bebas juga gw dari belenggu frustasi 🙂

Yup, hr ini dilembur sampe jam 9 malem untuk nyelesein bab proxy, bandwidth management dan system integratin I. Waktu proxy semua orang pusing, dan lebih pusing lagi ketika menginjak bab HTB. Tapi ketika melakukan System Integration I, alhamdulillah, lancar2 saja 🙂 Paling2 hanya lupa cara, tetapi tidak lupa konsep, ini sangat bagus.

Akhirnya semua berjalan cukup cepat, sekitar 2 jam diselang 1 jam sholat magrib, jadi total 3 jam, sama seperti angkatan lainnya. Yang ga bisa make komputer sekalipun saat itu dapat memberi saran2 yang pintar, menandakan pemahaman yang lebih dibanding hari pertama duduk sebagai peserta pelatihan.

Gooluck to you deh bapak2 🙂 Semoga ICT nya lancar didaerah sana.

Ngajar peserta luar jawa

Duh duh.. mulai cape lagi nih, ngajar SysAdmin ICT angkatan ke..6.

Peserta dari luar jawa, makin ragu aja kalo bisa lolos pelatihan dengan selamat. No offense, tidak semua peserta dari luar jawa berkualitas dibawah standar tentunya, hanya saja dari pengalaman menunjukkan gejala demikian, peserta dari luar jawa mempunyai banyak batasan dalam mengkonsumsi ilmu dan pengetahuan pada saat pelatihan. Bisa dipahami mengapa demikian.. di luar jawa, banyak tempat yang memiliki kehidupan ICT yang menyedihkan, ketersediaan alat2, SDM dan pembiayaan sangat kurang, menjadikan daerah2 tersebut memiliki standar yang amat tinggi, hanya mereka yang punya tekad luarbiasa yang dapat terus bertahan dengan beban yang sedemikian berat.

Tekad luarbiasa… dimanapun kita berada, hanya sedikit yang punya kekuatan membentuk tekad seperti itu. Semoga saja 60% dari para peserta pelatihan angkatan 6 ini punya kriteria seperti itu 🙂